Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa racun dari laba-laba pisang (Phoneutria nigriventer) mempunyai potensi sebagai obat disfungsi ereksi pada pria (new viagra).
Brazilian wandering spider (Phoneutria nigriventer), juga dikenal sebagai armed spider, atau banana spider (laba-laba pisang). Laba-laba ini mempunyai rentang kaki sekitar empat inci, dan biasanya ditemukan di perkebunan pisang di Amerika Selatan .
Racun dari banana spider menyebabkan korban kehilangan kendali atas otot-otot mereka dan jika tidak diobati, dapat mengganggu pernafasan dan akhirnya menyebabkan kematian.Walaupun racun laba-laba ini sangat berbahaya tetapi hanya 10 dari 7.000 yang tergigit diketahui meninggal akibat gigitan.
Ada gejala menarik lainnya yang dialami oleh korban gigitan laba-laba ini yaitu mengalami ereksi yang berlangsung lebih dari empat jam ( kondisi medis yang dikenal sebagai priapismus).
Efek samping yang menarik ini membuat Kenya Nunes, seoarang pneliti dari Medical College of Georgia, memperkirakan bahwa racun laba-laba ini dapat digunakan untuk mengobati disfungsi seksual baik pada pria maupun wanita.
Penelitian pada tikus yang mengalami kesulitaan ereksi dengan memakai bahan aktif dari racun laba-laba pisang yaitu senyawa PnTx2-6 memberikan hasil yang baik. Selain itu senyawa dari racun laba-laba pisang ternyata tidak memberikan efek samping peningkatan tekanan darah sehingga diperkirakan mempunyai mekanisme yang berbeda dengan viagra dalam menimbulkan ereksi. Dan diperkirakan obat disfungsi ereksi dari racun laba-laba ini lebih aman untuk penderita hipertensi dibandingkan dengan viagra.
Brazilian wandering spider (Phoneutria nigriventer), juga dikenal sebagai armed spider, atau banana spider (laba-laba pisang). Laba-laba ini mempunyai rentang kaki sekitar empat inci, dan biasanya ditemukan di perkebunan pisang di Amerika Selatan .
Racun dari banana spider menyebabkan korban kehilangan kendali atas otot-otot mereka dan jika tidak diobati, dapat mengganggu pernafasan dan akhirnya menyebabkan kematian.Walaupun racun laba-laba ini sangat berbahaya tetapi hanya 10 dari 7.000 yang tergigit diketahui meninggal akibat gigitan.
Ada gejala menarik lainnya yang dialami oleh korban gigitan laba-laba ini yaitu mengalami ereksi yang berlangsung lebih dari empat jam ( kondisi medis yang dikenal sebagai priapismus).
Efek samping yang menarik ini membuat Kenya Nunes, seoarang pneliti dari Medical College of Georgia, memperkirakan bahwa racun laba-laba ini dapat digunakan untuk mengobati disfungsi seksual baik pada pria maupun wanita.
Penelitian pada tikus yang mengalami kesulitaan ereksi dengan memakai bahan aktif dari racun laba-laba pisang yaitu senyawa PnTx2-6 memberikan hasil yang baik. Selain itu senyawa dari racun laba-laba pisang ternyata tidak memberikan efek samping peningkatan tekanan darah sehingga diperkirakan mempunyai mekanisme yang berbeda dengan viagra dalam menimbulkan ereksi. Dan diperkirakan obat disfungsi ereksi dari racun laba-laba ini lebih aman untuk penderita hipertensi dibandingkan dengan viagra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar