Kerrie dan Gareth, pasangan asal Newport, South Wales, terkikik saat dokter merekomendasikan viagra untuk mempertahankan hidup bayinya, Cerys Small, yang menderita kelainan kronis sejak lahir. Muncul keraguan membayangkan putri kecilnya harus mengonsumsi obat disfungsi seksual.
"Kami merasa lucu ketika dokter mengatakan kepada kami mengenai obat yang dibutuhkan Cerys," kata Kerry, seperti dikutip Daily Mail.
Putri bungsunya terlahir dengan cacat jantung kronis, tak memiliki limpa, dan bermasalah dengan organ pencernaannya. Di usianya yang kini masih 10 bulan, bocah tersebut sudah menjalani tiga kali operasi jantung.
Dokter masih menjadwalkan operasi lanjutan untuk melepaskannya dari siksaan sianosis, gangguan sirkulasi darah yang membuat tubuhnya membiru. Hanya, operasi tak bisa segera dilakukan karena fisik Cerys masih ringkih. Butuh jeda tiga sampai empat tahun baginya untuk bisa menjalani operasi lagi.
Dokter lantas memikirkan upaya untuk membuat Cerys bertahan sampai operasi selanjutnya berlangsung. Dokter akhirnya memberi resep berupa viagra yang harus dikonsumsi setiap hari untuk melancarkan sirkulasi darah.
"Viagra membuat Cerys tetap hidup, setidaknya sampai tiga atau lima tahun ke depan untuk menghadapi operasi lanjutan," kata Kerry. "Banyak orang, termasuk kami, tidak menyadari bahwa viagra mulanya memang dikembangkan untuk mengobati gangguan jantung".
Tak hanya Cerys, seorang bocah asal Inggris, Calvin Muteesa, juga mengonsumsi viagra sejak usia tiga bulan demi bertahan hidup. Ia menderita pulmonary arterial hypertension, penyakit langka yang membuat tekanan darahnya menjadi sangat tinggi sehingga paru-paru kekurangan oksigen.
Muteesa mengonsumsi obat impotensi itu untuk melemaskan arteri dan memperlancar aliran darah yang membawa oksigen ke paru-paru. Demi bertahan hidup, balita ini harus mengonsumsi viagra empat kali sehari hingga cukup umur untuk menjalani transplantasi paru-paru dan jantung.
"Kami merasa lucu ketika dokter mengatakan kepada kami mengenai obat yang dibutuhkan Cerys," kata Kerry, seperti dikutip Daily Mail.
Putri bungsunya terlahir dengan cacat jantung kronis, tak memiliki limpa, dan bermasalah dengan organ pencernaannya. Di usianya yang kini masih 10 bulan, bocah tersebut sudah menjalani tiga kali operasi jantung.
Dokter masih menjadwalkan operasi lanjutan untuk melepaskannya dari siksaan sianosis, gangguan sirkulasi darah yang membuat tubuhnya membiru. Hanya, operasi tak bisa segera dilakukan karena fisik Cerys masih ringkih. Butuh jeda tiga sampai empat tahun baginya untuk bisa menjalani operasi lagi.
Dokter lantas memikirkan upaya untuk membuat Cerys bertahan sampai operasi selanjutnya berlangsung. Dokter akhirnya memberi resep berupa viagra yang harus dikonsumsi setiap hari untuk melancarkan sirkulasi darah.
"Viagra membuat Cerys tetap hidup, setidaknya sampai tiga atau lima tahun ke depan untuk menghadapi operasi lanjutan," kata Kerry. "Banyak orang, termasuk kami, tidak menyadari bahwa viagra mulanya memang dikembangkan untuk mengobati gangguan jantung".
Tak hanya Cerys, seorang bocah asal Inggris, Calvin Muteesa, juga mengonsumsi viagra sejak usia tiga bulan demi bertahan hidup. Ia menderita pulmonary arterial hypertension, penyakit langka yang membuat tekanan darahnya menjadi sangat tinggi sehingga paru-paru kekurangan oksigen.
Muteesa mengonsumsi obat impotensi itu untuk melemaskan arteri dan memperlancar aliran darah yang membawa oksigen ke paru-paru. Demi bertahan hidup, balita ini harus mengonsumsi viagra empat kali sehari hingga cukup umur untuk menjalani transplantasi paru-paru dan jantung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar