Senin, 10 November 2014

Menjaga Hati - Tips Menjaga Hati Perasaan Agar Selalu Ikhlas Bersih dari Sombong Dan Takabbur

Menjaga Hati  - Tips Menjaga Hati Perasaan Agar Selalu Ikhlas Bersih dari Sombong Dan TakabburHati dalam bahasa Arab disebut dengan al-qalb, yang berarti bolak-balik. Disebut demikian, karena hati adalah dunia abstrak (closed area), unik, dan berkembang (developmental). Hati gampang berubah, sukar dibaca, senantiasa berkembang, dan pasang-surut.
Menjaga Hati - Tips Menjaga Hati Perasaan Agar Selalu Ikhlas Bersih dari Sombong Dan Takabbur

Karena memiliki sifat seperti itu, maka hati harus dijaga dengan baik. Sebab, jika tidak dijaga, hati akan berubah menjadi hati yang sakit (al-qalb al-maridh). Begitu banyak manusia yang memiliki pikiran cerdas, tetapi akhirnya menjadi orang hina hanya karena memiliki hati yang sakit.

Rasul bersabda, "Dalam tubuh manusia ada segumpal daging, apabila ia baik, maka baik pula seluruh tubuhnya; dan jika ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah, itulah hati." (Al-Hadis).

Kecerdasan yang ada di dalam pikiran, bisa dikalahkan oleh kebusukan yang ada di dalam hati. Orang seperti itu biasanya akan marah pada kebenaran dan senang pada kebatilan. Dan, jika hal tersebut terjadi, maka itulah hati sedang sakit. Sama seperti anggota tubuh lainnya, hati yang sakit bisa dilihat dari tiga hal. Pertama, kemampuan indera yang ada di dalam hati akan hilang secara total. Hati seperti ini akan menjadi buta, tuli, bisu, dan lumpuh. Ia tidak bisa membedakan antara kebenaran, kesesatan, ketakwaan, kemaksiatan, dan lain sebagainya.

maklum sebagai orang berlatar belakang pendidikan s2 teknik, saya selalu menanyakan secara detail maksud dari setiap kata dan perintah. Mengapa saya memerlukan pertanyaan secara detail dari kata-kata ikhlas, agar saya bisa memahami dan tahu benar bahwa sudah melakukan ikhlas. Tapi selama ini saya belum menemukan seperti apa sih kondisi ikhlas itu. Apakah seperti situasi dibawah ini?

1. Saat anda membantu orang lain, tanpa meminta imbalan

2. Saat anda memberikan sedekah, tanpa imbalan

3. Saat anda sedang beribadah dengan tenang

4. Saat anda tidak marah jika diganggu orang

5. Saat anda berdiam diri saya menerima nasib

Atau ada kondisi lain? bisa anda tambahkan lagi..

Menurut saya, setelah melakukan pembelajaran diri secara mandiri dengan benar-benar melakukan penelitian tentang kondisi ikhlas, yang namanya ikhlas itu bukan saat ada peristiwa melainkan kapanpun dan dimanapun kita bisa dalam kondisi ikhlas. Ikhlas artinya menerima yang Tuhan berikan, setelah kita berusaha maksimal dan sungguh-sunggu. Bukan hanya menerima saja tanpa ada usaha.

Kalau begitu IKHLAS adalah suatu sikap dan perilaku yang harus ditanamkan kepada diri sendiri, bahwa segala sesuatu adalah milik Tuhan, kita sebagai manusia hanya diberikan saja untuk dimanfaatkan. IKHLAS terjadi saat pikiran kita sedang berada dalam status di ALPHA-STATE dimana berada dalam keadaan tenang, nyaman dan relaksasi. Otomatis disaat kondisi pikiran kita sedang dalam ALPHA kita merasakan IKHLAS dan PASRAH.

  • Memiliki kekuatan iman yang kokoh. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena penyerahan diri pada Allah dengan beriman dan percaya total kepada Allah akan menguatkan hati manusia.
  • Memiliki pemimpin yang tangguh. Hal ini akan memberikan dukungan pada umat Islam yang menjadi orang-orang yang dipimpin. Pengaruh pemimpin cukup besar dalam mengubah atau mempengaruhi para pengikutnya baik dari segi pemikiran, mental, motivasi, dan sebagainya.
  • Tanggung jawab setiap muslim dipegang oleh setiap manusia. Dengan menyadari hal ini, artinya setiap muslim akan menyadari bahwa apapun yang dilakukan akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah. Oleh karenanya, kesabaran akan membuat mereka terus berusaha dengan cara terbaik yang mampu dilakukan.
  • Iman pada akhirat. Dengan mengimani akhirat, kita menjadi ingat akan tanggung jawab dan amanah kita. Sehingga kita bisa lebih menghargai dan memanfaatkan hidup dengan penuh kesyukuran.
  • Berpegang teguh pada Al-Quran. Al Quran membuat hidup manusia terarah. Jika Al-Quran sudah merasuk dalam diri manusia dengan sepenuh hati dan kasih sayang yang tulus, manusia akan menjadi teguh menghadapi cobaan.
  • Memiliki kabar kegembiraan. Orang-orang yang diberi kabar kegembiraan akan memiliki harapan dan optimis terhadap apa yang akan terjadi.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/02/12/46150/menjaga-hati-agar-tidak-sakit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar