Sabtu, 01 Februari 2014

Anda Sering Naik Pesawat? Waspailah 4 Masalah Kesehatan Ini !!!!!

Bepergian dengan pesawat memberi banyak kemudahan karena bisa menjangkau tempat yang sangat jauh dalam waktu yang jauh lebih singkat jika dibandingkan dengan memakai transportasi darat atau laut. Disamping itu bepergian dengan pesawat juga memberikan tingkat keamanan dan kenyamanan yang lebih tinggi. Dibalik keuntungannya, transportasi udara ternyata bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang terutama bila terlalu sering naik pesawat atau jarak yang ditempuh sangat jauh. Berikut ini adalah 4 masalah kesehatan yang perlu diwaspadai jika Anda termasuk orang yang sering naik pesawat.  

1. Jet Lag

Untuk penumpang jarak jauh serta kerap lakukan penerbangan, problem yang sangat kerap berlangsung yaitu jet lag. Problem ini berlangsung saat jam biologis tubuh terganggu dikarenakan melintasi sebagian zona waktu kurun waktu singkat. Situasi jet lag bisa menyebabkan sebagian problem lain, salah satunya :

* masalah tidur
* masalah pencernaan
* kehilangan nafsu makan
* lemas
* kelelahan yang abnormal pada siang hari
* nyeri otot
* masalah konsentrasi
* masalah ingatan
* gelisah
* mudah marah
* sakit kepala
* haid tidak teratur

2. Penyakit Dekompresi

Di antara risiko kesehatan yang perlu diwaspadai oleh penyelam sebelum saat lakukan penerbangan yaitu penyakit dekompresi. Penyakit dekompresi dapat menyebabkan tanda-tanda yang cukup kronis pada orang yang lakukan penerbangan tidak lama sesudah menyelam. Berikut ini tanda-tanda umum penyakit dekompresi :

* nyeri tajam serta didalam, umumnya terlokalisasi
* gatal serta bengkak pada kulit
* sensasi layaknya tertusuk jarum, mati rasa, atau kejang
* kebingungan
* masalah penglihatan
* lemah
* kelumpuhan pada kaki
* sakit kepala
* kelelahan abnormal
* kehilangan keseimbangan
* masalah pendengaran
* sesak napas
* batuk kering

3. Penyakit Ketinggian (Altitude Sickness)

Penyakit ketinggian adalah di antara bahaya kesehatan untuk orang yang kerap terbang. Penyakit ketinggian ( altitude sickness ) juga dikenal sebagai penyakit gunung akut ( acute mountain sickness ). Problem ini berlangsung saat seseorang tidak terima cukup oksigen saat beralih dengan cepat dari dataran rendah ke ketinggian 8. 000 kaki atau lebih tinggi. Tanda-tanda yang dikarenakan oleh situasi ini salah satunya :

* sakit kepala berdenyut
* kelemahan serta kelesuan abnormal
* kehilangan nafsu makan
* pusing
* perasaan lemas ( malaise )

Walau pesawat penumpang sangat moderen dirancang dapat menjaga tekanan kabin, tetapi penerbangan jarak jauh tetap punya potensi menyebabkan tanda-tanda penyakit ketinggian. Sebagian orang menyebutkan bahwa dampak penyakit ketinggian serupa dengan mabuk kendaraan. Tanda-tanda layaknya disorientasi, limbung, pingsan, bibir atau kuku membiru mengindikasikan masalah penyakit ketinggian yang kronis.

4. Dehidrasi

Di antara dampak fisiologis umum yang dirasakan sepanjang penerbangan, terlebih jarak jauh, yaitu dehidrasi. Beberapa besar kabin pesawat cuma mempunyai kelembapan relatif kurang dari 20%. Perihal ini ditujukan untuk melindungi susunan serta avionik pesawat dari bahaya yang barangkali nampak akibat kondensasi. Kelembapan ini lebih rendah dari yang diperlukan oleh tubuh untuk hindari dehidrasi, yakni kian lebih 30%.

Tersebut disini gejala-gejala dehidrasi yang dihadapi oleh penumpang pesawat terbang :

* mata kering serta gatal
* kulit kering
* problem pernapasan, terlebih untuk pasien asma
* mulut lengket
* sembelit
* sakit kepala
* mata cekung
* pingsan ( berlangsung pada masalah dehidrasi berat )

Kelembapan rendah juga bisa bikin orang lebih rawan pada infeksi pernapasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar