Kegemukan atau obesitas semakin banyak dialami oleh masyarakat kita karena pola makan yang terlalu banyak kalori dan aktivitas tubuh yang berkurang. Obesitas tidak saja menganggu penampilan tetapi juga menjadi biang keladi /faktor resiko beberapa penyakit yang tergolong berat. Berikut ini adalah lima penyakit yang bisa dipicu oleh kegemukan.
Kanker
Rokok merupakan penyebab utama munculnya kanker. Namun, obesitas dan aktivitas fisik yang rendah juga turut meningkatkan risiko terkena kanker. Apalagi kanker merupakan penyakit akibat gaya hidup dan pola makan tidak sehat.
“Kegemukan menjadi faktor utama terjadinya kanker usus dan payudara pada wanita usia menopause,” ujar Kathy Chapman, nutritionist dari The Cancer Council NSW yang dilansir Fitness.
Gerakan olahraga mampu menstimulasi fungsi jaringan otot, termasuk usus. Ini menstimulus gerak peristaltik pada usus sehingga sel jahat di usus tidak bersentuhan atau menempel lama di dinding usus yang akhirnya menyebabkan kanker.
Hormon yang diproduksi saat Anda berolahraga (endorphin dan testosteron) selain ampuh mengikis lemak, ternyata bisa menekan hormon yang mempercepat tumbuhnya kanker. Pada wanita peningkatan hormone testosteron bisa mengendalikan hormone estrogen yang banyak dimiliki perempuan. Estrogen yang berlebih amat sensitif memicu sel kanker.
Diabetes
Penderita obesitas memiliki kemungkinkan 4 kali lebih besar terkena diabetes ketimbang yang bertubuh ideal. Kebiasaan makan berlebih dan tidak sehat yang berujung pada kegenukan mendorong adanya penolakan insulin pada tubuh hingga memicu datangnya penyakit diabetes tipe 2.
“Obesitas akibat makan berlebih membuat insulin tidak bekerja dengan baik dan melonjakkan kadar gula darah di dalam tubuh. Dampak buruknya, terjadilah diabetes,” ujar Dr.Ngai Wah Cheung, dari Sydney Medical School, Australia.
Penyakit Kardiovaskular
Kegemukan telah lama menjadi penyebab utama risiko penyakit jantung, stroke, dan gangguan pada area kardiovaskular seperti penyumbatan pembuluh darah. Pemilik “tubuh subur” juga berisiko lebih besar mengalami tekanan darah tinggi. Kecenderungan angka diabetes yang meningkat akibat obesitas makin mengakibatkan masalah besar pada risiko kesehatan masyarakat.
“Penelitian kami membuktikan bahwa 70 persen penderita diabetes umumnya meninggal akibat penyakit kardiovaskular yang disebabkan kelebihan berat badan, bukan dari penyakit utamanya diabetes,” tambah Dr. Lyn Roberts, pimpinan Heart Foundation, Australia.
Kesuburan
“Wanita bertubuh gemuk ternyata juga mengalami kesulitan untuk hamil,” ujar Profesor Rob Norman, Fertility Specialist, University of Adelaide, Australia.
“Wanita yang memiliki bentuk tubuh apel, memiliki bobot ekstra di bagian tengah tubuh. Biasanya mereka punya tingkat insulin dan testosterone yang lebih tinggi. Jika ditambah obesitas maka bisa dipastikan akan makin mempengaruhi kesuburannya. Begitu pula jika mereka over exercise, hormon juga menjadi tak stabil. Ini karena hormon testosteron bertambah mengurangi kerja hormon estrogen. Ini dapat memicu sakit jantung dan osteoporosis,” urai Rob.
Selain itu kegemukan pada pria bisa menekan fungsi testis hingga berakibat pada level kesuburannya. Ayo, cek body mass index (BMI) Anda dan si dia untuk mengetahui bentuk dan berat tubuh ideal agar bisa menjadi pasangan subur tanpa masalah.
Gangguan Sendi
Setiap ekstra lemak yang ditimbun di tubuh akan menambah tekanan pada pesendian Anda, tiga kali lipat ketimbang bobot tubuh. Selain itu Dr.Julien de Jager, rheumatologistmenambahkan fakta berikut ini.
“Bukan hanya persendian penahan tubuh seperti kaki, lutut, dan pinggang yang terkena dampaknya, tapi juga persendian di tangan dan jari.”
Dampak tubuh tambun juga akan memicu munculnya nyeri di tulang belakang atau punggung. Selain itu, otot bekerja ekstra keras karena harus menahan berat tambahan.
Ayo, segera pangkas lemak dan turunkan bobot tubuh Anda!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar