Efek Menyukai Makanan Terlalu Asin-Tubuh memang membutuhkan garam, namun jika terlalu banyak juga tidak baik untuk tubuh. Sebenarnya tidak hanya garam, semua makananpun jika terlalu banyak juga tidak baik. Ingatlah bahwa tubuh mempunyai porsi sendiri untuk menerima nutrisi yang masuk. Seperti halnya garam yang membuat makanan menjadi enak dan asin. Untuk mengkonsumsinya juga tidak boleh terlalu banyak.
Ketika ada ngemil makanan ringan, anda juga tidak menyadari bahwa anda juga memakan garam yang terkandung di dalamnya. Belum lagi ketika makan, makanan anda juga mengandung garam. Jadi secara tidak sadar anda mengkonsumsi garam setiap anda makan. Tapi apa sebenarnya efek yang di timbulkan ketika terlalu banyak mengkonsumsi garam? Terlalu banyak garam akan menimbulkan dampak seperti berikut ini.
Melemahnya Tulang
“Kadar sodium berlebihan dalam darah dapat mengurangi kadar kalsium dalam tubuh., mengancam massa tulang dan kekuatannya,” papar Pao Hwa Lin, Ph.D di Duke University Medical Center. “Semakin Anda membatasi sodium, semakin berkurang pelepasan kalsium,” tambahnya.
Kanker Perut
Laporan dari Jepang menyebutkan bahwa pria dengan asupan garam yang tinggi, punya risiko kanker perut dua kali lipat. Sebagai penggemar ikan asin dan sayur acar, tebak peluang Anda terkena kanker perut?
Mengacaukan DNA
Peneliti dari Institut Paru dan Jantung Nasional di Amerika menemukan bahwa ketika mereka meningkatkan kadar garam dalam sel-sel tubuh seekor tikus di lab, serabut DNA mulai memecah dan mekanisme perbaikan sel hancur. Ketika konsentrasi garam dikembalikan normal, sel-sel dalam ginjal tikus pun mulai memperbaiki kerusakan DNA lainnya. Meski uji coba dilakukan pada seekor tikus, kondisi ini sangat mungkin terjadi pada manusia.
Merangsang pembentukan batu ginjal
Dalma sebuah penelitian selama 5 tahun, para peneliti di Italia menemukan bahwa membatasi garam lebih efektif mencegah terbentuknya batu ginjal. Kita tahu secara apsti bahwa sodium memiliki kemapuan meningkatkan tekanan darah.
Menurut penelitian di Inggris mengurangi asupan sodium hingga 300 mg ( setara dengan dua iris keju cheddar) menurunkan tekanan sistolik (angka pertama) sebanyak 2-4 poin, dan tekanan diastolik sebanyak 1-2 poin. Lipat gandakan pengurangan itu hingga tiga kali maka Anda akan mendapatkan keuntungan tiga kali lipat.
Mengapa Kita Menginginkan Garam?
Jawabannya mungki bersifat evolusioner, kata Richard McGregor, Ph.D, dari Linguagen sebuah perusahaan berbasis bioteknologi di New Jersey. Menurutnya, di jaman purba orang butuh garam untuk menggantikan mineral yang hilang karena sepanjang hari mengerjakan pekerjaan berat dan mengeluarkan banyak keringat.
Kini? Kita memang berburu sepanjang hari, tapi hanya di depan komputer tanpa aktivitas fisik yang tinggi. Berita yang membesarkan hati adalah bahwa Anda bisa mengatur ulang indera pengecap dalam beberapa minggu.
Dalam sebuah eksperimen informal, peneliti di Saint Louis University Medical School meminta pasien hipertensi makan camilan keripik, kemudian mengurangi garam dan makanan instan yang asin selama 4 minggu.
Indera pengecap mereka kemudian menyesuaikan diri dan mereka lebih suka keripik yang kurang asin. “Beberapa pria bahkan membuang garam dari keripik tersebut dengan jari-jari mereka,” terang pakar gizi Prof. Mildred Mattfeldt, Ph.D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar